Judul

Minggu, 26 September 2010

Merubah Tombol Shut Down pada Start Menu Windows 7

Tombol Shut DownSeperti yang di tulis pada artikel Yang Baru dari windows 7 bahwa terdapat beberapa antara perbedaan Windows 7 dengan windows XP atau Vista. Salah satu perbedaan tersebut adalah diletakkanya sebuah tombol Shut Down pada Start Menu Windows 7 yang bisa langsung diklik. Berbeda pada Windows Vista yang mana tombol shut down merupakan sebuah submenu. Ataupun Windows XPyang setelah tombol Shut Down Anda klik akan muncul lagi sebuah dialog. Penempatan tombol shut down pada start menu windows 7 tersebut memberikan kemampuan untuk kita agar bisa melakukan shut down komputer dengan singkat. Dengan sekali klik komputer sudah bisa di matikan.
Shut Down pada Start Menu Windows 7
Namun, bisakah kita merubah tombol shut down di Start menu Windows 7 ini dengan tombol yang lainnya. Misalkan dengan tombol restart, log off atau yang lainnya. Jawabannya bisa. Anda dengan mudah dapat mengganti tombol shut down di Start menu Windows 7 ini dengan tombol yang lainnya. Dengan beberapa langkah tombol Shut Down tersebut bisa Anda rubah menjadi tombol restart, log off atau yang lainnya. Untuk itu, ikuti langkah-langkah berikut:
  1. Klik kanan di area kosong Start Menu atau taskbar Windows 7 Anda. Kemudian pilih Properties
  2. Menu Properties pada Start Menu
  3. Pada jendela Start Menu Properties, klik tab Start Menu yang ad pada bagian atas jendela.
  4. Di area tab Start Menu tersebut, carilah tulisan “Power button action”. Kemudian klik pada Dop Down menu yang ada disebalahnya.
  5. Pada menu drop down tersebut terdapat beberapa pilihan yaitu Switch User, Log Off, Lock, Restart, Sleep, Hibernate, dan Shut Down.
  6. Taskbar Properties
  7. Pilihlah salah satu dari pilihan-pilihan yang diberikan oleh drop down menu tadi. Pilihan tersebutlah yang menentukan tombol manan yang akan muncul sebagai tombol power defaut pada Start Menu. Mislahkan jika Anda ingin tombol Restart untuk menggantikan tombol Shut Down tadi, pilihlah Restart.
  8. Jika sudah, klik tombol OK untuk menyimpan setting dan sekaligus menutup jendela Start Menu Properties.
Tombol Restart pada Start Menu Windows 7
Kini cobalah mengklik Start Menu Anda. Lihat apakah tombol Shut Down yang semula ada disana sudah terganti dengan tombol yang telah Anda pilih? Jika sudah, selamat Anda telah berhasil merubah tombol Shut Down pada Start Menu windows 7 Anda. Sekian tips singkat untuk mengganti tombol shut down pada Start Menu Windows 7. Semoga bermanfaat!

Cara Memindahkan Folder My Documents pada Windows 7

Cara memindahkan lokasi folder My Document pada Windows 7 saya rasa hampir sama dengan cara memindahkan lokasi My Documents pada Windows XP. Mungkin karena pada Windows 7 letak folder My Documents sedikit berbeda dengan Windows XP membuat beberapa pengguna agak bingung. Folder My Documents di Windows 7 agak dikaburkan dengan adanya folder Documents pada Libraries. Folder Documents dalam Libraries bukanlah folder My Documents seperti pada Windows XP. Folder Documents tersebut berisi subfolder lagi yaitu My Documents dan Public Documents. My Documents ini adalah folder private dari user sedangkan Public Documents adalah folder sharing seperti Shared Documents pada Windows XP. Jadi yang bisa dipindahkan lokasinya adalah folder My Documents, bukan folder Documents.
Untuk memindahkan lokasi folder My Documents pada Windows 7, ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan yaitu sebagai berikut:
  1. Buka My Computer. Buatlah sebuah folder, yang akan Anda gunakan sebagi lokasi baru dari folder My Documents. Misalkan folder tersebut, saya buat di Drive E:, dengan nama Dokumen Saya.
  2. Buat Folder Baru
  3. Setelah selesai membuat folder baru, sekarang expand Libraries dengan meklik tanda panah di panel tree view Windows Explorer. Kemudian expand juga Documents. Pada folder Documents tersebut terdapat 2 buah subfolder yaitu My Documents dan Public Documents. Klik kanan folder My Documents dan pilih Properties.
  4. Konteks Menu My Documents
  5. Pada jendela properties, klik tab Location. Kemudian klik tombol Move untuk memindahkan lokasi folder My Documents.
  6. My Documents Properties
  7. Setelah itu akan muncul jendela Select Destination, pilih folder yang akan akan Anda jadikan folder My Documents Anda. Dalam contoh saya diatas tadi folder tersebut berada di drive E: dengan nama Dokumen Saya. Jadi bukalan drive E: dan pilih folder Dokumen Saya dengan sekali klik. Setelah itu, klik tombol Select Folder.
  8. Pilih Lokasi Baru My Documents
  9. Kemudian, kembali lagi ke jendela My Documents Properties. Klik tombol OK untuk menyimpan setting. dan sebuah pesan akan muncul, klik Yes pada pesan tersebut dan folder lokasi My Documents Anda akan mulai dipindahkan.
  10. Kotak Pesan Move
Kini lokasi folder My Documents telah pindah ke folder yang Anda inginkan. Namun, Anda masih tetap bisa membukanya melalui Start Menu » Documents ataupun melalui Windows Explorer yaitu pada folder Libraries » Documents » My Documents.
Sekian tips cara memindahkan folder My Documents pada Windows 7. Tutorial ini hampir mirip dengan cara memindahkan folder My Documents di Windows XP atau Vista. Mungkin sedikit berbeda pada path My Documents.

Menghentikan Lebih dari Satu Proses dengan Sekali Klik

Seperti yang kita ketahui untuk membunuh atau menghentikan proses yang berjalan pada komputer kita sering menggunakan Task Manager. Namun, sedikit kekurangan dari task manager adalah Task Manager tidak mampu membunuh lebih dari satu proses dalam waktu yang bersamaan atau dengan sekali klik. Bagaimana jika Anda mau menghentikan lebih dari satu proses secara bersamaan? Sebelumnya sudah pernah saya bahas satu cara untuk membunuh lebih dari satu proses secara bersamaan menggunakan command prompt, yaitu melalui artikel membunuh proses melalui command prompt. Namun, mungkin banyak dari Anda belum begitu familiar menggunakan command prompt. Lalu apa solusinya?
Untuk membunuh atau menghentikan lebih dari satu proses secara bersamaan dengan sekali klik, Anda bisa menggunakan bantuan sebuah software. Software komputer yang satu ini bernama KillProcess. Software ini fungsinya mirip dengan Task Manager yaitu untuk memanajemen aplikasi dan proses yang berjalan pada komputer. Namun, software ini mempunyai kelebihan dari Task Manager. Seperti yang saya sebutkan diatas, KillProcess mampu membunuh lebih dari satu proses secara bersamaan dengan hanya satu kali klik. Untuk memilih lebih dari satu proses pada daftar tekan tombol Ctrl pada keyboard dan pilih proses yang ingin dihentikan dengan mengklik pada nama proses. Untuk menghentikannya klik kanan dan pilih Kill Process atau tekan tombol Del pada keyboard.
KillProcess
Selain itu, KillProcess juga bisa digunakan untuk menghentikan proses yang termasuk system process yang di-protect. Biasanya proses yang termasuk protected system process susah dihentikan apabila menggunakan Task Manager. Softwar eini bisa Anda manfaatkan untuk membunuh porses virus yang biasanya mempunyai lebih dari satu proses yang berjalan di Windows. Dan proses-proses virus tersebut biasanya saling terkait. Jika, salah satu proses dihentikan, maka proses tersebut akan dipanggil kembali oleh proses yang lain. Oleh sebab itu, proses-proses virus tersebut mesti dihentikan secara bersamaan.
Tertarik untuk mencoba KillProcess agar Anda bisa membunuh lebih dari satu proses secara bersamaan dengan hanya satu kali klik? Silahkan download KillProcess melalui link di bawah. Selamat mencoba!
Download KillProcess

Cara Mematikan Automatic Update di Windows 7

Mengenai Automatic Update Windows 7. Windows 7 dan versi Windows lainnya dilengkapi dengan fitur Automatic Update atau Update Otomatis. Hal ini memudahkan pengguna untuk mengetahui dan mendownload update Windows secara otomatis. Namun, ada beberapa user termasuk salah satu dari Anda yang kurang suka jika Automatik Update ini aktif dan ingin mematikkannya. Pada artikel komputer kali ini, saya ingin membahas cara menonaktifkan Automatic Update pada Windows 7. Namun, mematikan fitur Update Otomatis ini tidak saya rekomendasikan bagi Anda. Tutorial ini hanya saya sarankan jika Anda memang benar-benar ingin mematikan fitur Automatic Update secara penuh ataupun secara sebagian. Untuk mematikan fitur Automatic Update pada Windows 7, ada beberapa langkah yang mseti Anda lakukan, langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
  1. Buka jendela Windows Update dengan mengklik Start » All Programs »: Automatic Update.
  2. Start Menu - Automatic Update
  3. Selain cara tadi, Anda juga bisa membuka jendela Windows Update melalui jendela Control Panel. Pada Contorl Panel klik System and Security.
  4. Control Panel - System and Security
  5. Setelah itu, di jendela selanjutnya, klik Windows Update
  6. Control Panel - Windows Update
  7. Pada jendela Windows Update, klik Change Setting disebelah kiri jendela.
  8. Menu Setting Automatic Update
  9. Selanjutnya di jendela setting, pilih salah satu pengaturan yang Anda inginkan melalui dropdown box yang disediakan. Anda mempunyai 4 (empat) pilihan disana, yaitu:
    • Install update automatically (recommended). Pilihan ini akan mengatur Windows agar mendownload dan menginstall update secara otomatis. Dengan kata lain, jika Anda memilih opsi ini maka Automatic Update masih tetap aktif. Jadi karena tujuan kita adalah mematikan Automatic Update, maka pilih ini tidak usah Anda pilih.
    • Download update but let me choose whether to install them. Opsi ini akan mengatur Windows agar mendownload update secara otomatis, namun tidak akan menginstallnya secara otomatis. Anda bisa saja menginstall update tersebut ataupun tidak.
    • Check for update but let me choose whether to download and install them. Opsi ini akan mengatur Windows agar hanya memeriksa update, namun tidak mendownload dan menginstall update tersebut. Jadi Anda hanya akan mendapat notifikasi tentang update yang ada. Anda bisa mendownload ataupun menginstallnya sesuai dengan keinginan Anda.
    • Never check for update (not recommended). Opsi ini akan mematikan Automatic Update secara penuh. Windows tidak akan memeriksa update yang ada ataupun mendownload dan menginstall update tersebut.
    Setting Automatic Update di Windows 7
    Silahkan Anda pilih salah satu opsi yang ada anatar opsi 2, 3, dan 4 sesuai dengan selera Anda. Namun, sebagai informasi, saya memilih opsi yang ke-3 Check for update but let me choose whether to download and install them. Kenapa? Karena opsi ini memberikan informasi kepada saya tentang update dari Microsoft. Namun, saya bisa menentukan sendiri anatara mendownload dan melakukan update atau tidak melakukan update sama sekali. Apabila ada sebuah update terbaru, maka Windows Update akan memberikan notifikasi pada try icon dan bila jendela Windows Update terbuka akan terlihat, jumlah dan ukuran file update yang mesti di download dan di install.
    Notifikasi Automatic Update
  10. Dibawah dropdown box tadi, Anda akan melihat 2 buah check box. Checkbox yang pertama bertuliskan Give me recommended update the same way I receive important updates. Pilihan ini berfungsi untuk memberikan update yang direkomendasikan oleh Microsoft. Namun buka impotant update. Opsi hanya berpengaruh jika Anda memilih opsi 1, 2 dan 3 pada langkah ke 4 tadi.Sedangkan checkbox yang kedua (Allow all users to install updates on this computer) berfungsi untuk memberikan ijin kepada user lain baik yang berstatus adminstrator atau bukan untuk menginstall update. Berikan tanda cek (rumput) jika Anda memeberikan ijin kepada user lain untuk mengisntall update.Setting Automatic Update 2
  11. Jika semua pengaturan sudah selesai, klik tombol OK yang ada dibawah jendela Windows Update ini untuk menyimpan pengaturan.
Semua pengaturan untuk mematikan automatic update pada Windows 7 telah selesai samapai disini. Jika Anda ingin mengaktifkan lagi fitur update otomatis ini, lakuakan langkah-langkah yang sama. Namun, pada langkah ke-4 pilih opsi satu.
Sekian tutorial cara mematikan fitu Automatic Update pada Windows 7. Semoga bermanfaat!
Cara merubah font Windows 7 langkah-langkahnya hampir sama dengan cara merubah ukuran font windows 7 tersebut. Ok. Biar artikelnya tidak terlalu panjang, langsung saja saya berikan caranya. Berikut cara mengganti atau merubah font Windows 7:
  1. Klik kanan pada area kosong di Desktop dan pilih menu Personalize.
  2. menu personalize
  3. Pada jendela Personalize klik tulisan Windows Color yang berada pada bagian bawah jendela.
  4. windows color
  5. Kemudian di jendela Windows Color, klik tulisan Advanced appearance settings untuk mengakses jendela Windows Appearance. Di jendela Windows Appearance inilah pengaturan Font Windows 7 berada.
  6. advanced appearance settings
  7. Untuk merubah font, pilih item yang ingin Anda rubah jenis fontnya melalui Item dropdownbox. Kemudian pilih jenis font melalui Font dropdownbox. Misalkan Anda mau merubah jenis font pada teks icon. Pilih Icon pada item kemudian ganti fontnya melalui dropdownbox Font. Tekahir klik Apply untuk menerapkan font baru pada item terpilih.
  8. windows appearance
Cara merubah jenis Font Windows 7 telah selesai sampai disini. Untuk mengganti font untuk item yang lain, seperti Title Bar, Menu, Message Box dan lain-lain, Anda tinggal memilihnya melalui Item dropdownbox yang disediakan, kemudian pilih Font yang diinginkan.
Sekian tutorial singkat cara mengganti atau merubah jenis font pada Windows 7. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba.

Cara Membuat System Image Windows 7

Beberapa hari yang lalu saya memposting artikel tentang cara membuat CD Repair (System Repair Disc) Windows 7. CD Repair Windows 7 ini bisa Anda gunakan untuk memperbaiki Windows 7 Anda yang mengalami gagal masalah, misalnya gagal start. Salah satu opsi atau tool yang ada pada system recovery disc tersebut adalah System Image Recovery. Dengan tool ini, Anda dapat melakukan recovery dengan sebuah system image dari Widows 7 Anda. Pada artikel tersebut, saya juga berjanji akan membahas tutorial cara membuat system image di Windows 7. Nah, pada artikel kalai ini, saya aan membahas tutorial langkah demi langkah membuat sebuh system image Windows 7.
Sebelum membuat system image dari Windows, Anda mesti menyiapkan sebuah partisi yang paing tidak sama dengan ukuran partisi Windows Anda. Bahkan kalau bisa lebih besar. Dan kalau bisa pula, disk yang dijadikan tempat penyimapan image Windows tidak satu physical drive atau satu hardware dengan hard disk tempat instalasi windows. Hal ini bertujuan agar apabila hard disk tempat instalasi Windows mengalami kerusakan maka Anda masih mempunyai sebuah hard disk yang berisi system image.
Selain menggunakan hard disk, Anda juga bisa menggunakan media DVD sebagi tempat penyimpanan system image Anda. Namun, jumlah media DVD yang Anda butuhkan mungkin lebih dari 1 DVD. Tergantung ukuran instalasi Windows 7 Anda.
Apabila, Anda sudah menyiapkan sebuah partisi atau sebuah disk khusus sebagai media penyimpanan image, berikut langkah-langkah membuat system image Windows 7:
  1. Buka Control Panel. Pada jendela Control Panel, perhatikan pada item System and Security. Di item tersebut ada sebuah tulisan Back up your computer. Klik pada tulisan Back up your computer tersebut.
  2. Control Panel - Backup Computer
  3. Di jendela selanjutnya, pada sisi jendela sebelah kiri, klik menu Create a System Image
  4. Menu - Create System Image
  5. Setelah itu akan muncul jendela Create System Image. Pada jendela tersebut, tandai pilihan On a hard disk karena kita akan menggunakan sebuah partisi pada sebuah hard disk sebagai tempat penyimpanan image. Kemudian pilih partisi yang akan dijadikan tempat penyimapan system image Windows 7 pada drop down box yang disediakan. Klik Next untuk melanjutkan.
  6. Create System Image - Pilih Drive Di jendela selanjutnya, Windows akan secara otomatis memilih operating system yang akan dibuat system image-nya. Karena ada komputer saya terdapat dua OS Windows, maka saya harus membuat system image dari kedua OS tersebut. Klik Next untuk melanjutkan. Create System Image - Pilih OS
  7. Selanjutnya, Anda akan menemui sebuah jendela konfirmasi backup (pembuatan system image). Pada jendela tersebut, Anda dapat melihat drive mana saja yang dibackup, jumlah ruang hard disk yang dibutuhkan dan lokasi penyimpanan system image Windows Anda anantinya. Klik Start Backup untuk memulai proses backup.
  8. Konfirmasi Backup
  9. Setelah Anda mengklik tombol Start Backup tadi, maka proses pembuatan system image Windows akan segera dimulai. Tunggu hingga proses selesai. Waktu yang dibutuhkan untuk membuat system image dari Windows ini tergantung dari ukuran instalasi Windows Anda.
  10. Pembuatan System Image Mulai
Jika poses pembuatan image operating system Anda sudah selesai, Anda dapat menggunakannya kapan pun untuk merecover Windows 7 Anda seperti keadaan pada saat system image ini dibuat. Cara melakukan recovery dengan system image oS Windows ini akan saya bahas pada kesempatan lain. Jadi agar Anda tak ketinggalan dengan tutorial tersebut, silahkan berlangganan artikel blog ini dengan mengklik link bertuliskan Langganan Artikel Melalui Email disebalah kanan blog ini, agar Anda mendapat update langsung ke email Anda.
Sekian tutorial cara membuat system image operating system Windows 7. Semoag bermanfaat dan selamat mencoba!

Cara Membuat System Repair Disc Windows 7 dengan Flashdisk

Sebelumnya saya pernah memposting tutorial cara membuat CD Repair (System Repair Disc) Windows 7. Pada tutorial tersebut, saya menjelaskan langkah demi langkah untuk membuat CD Repair (reparasi) Windows 7 yang berfungsi untuk memperbaiki Windows ketika terjadi masalah seperti gagal start.
Namun, bagaimana jika komputer atau laptop Anda tidak memiliki DVD/CD Drive? Tentu CD repair tersebut tidak bisa membantu Anda sama sekali. Nah, pada artikel komputer kali ini, saya akan menjelaskan cara membuat system repair disc Windows 7 dengan Flashdisk. Tepatnya cara memindahkan CD Repair (Reparasi) Windows ke sebuah flashdisk. Jadi Anda yang tidak mempunyai CD/DVD drive masih bisa memperbaiki kerusakan Windows Anda dengan system repair disc dengan media flashdisk.
Untuk membuat System Repair Disc Windows 7 dengan flashdisk, sebelumnya Anda mesti membuat CD Repair (System Repair Disc dengan media CD/DVD) terlebih dahulu. Cara membuatnya bisa Anda baca di artikel Cara Membuat CD Repair (System Repair Disc) Windows 7.
Namun, seperti yang saya katakan diatas, jika komputer Anda tidak memiliki CD/DVD drive, Anda bisa mendownload file image (.iso) dari System Repair Disc Windows 7 di website Neosmart. Alternatif lain, Anda meminjam komputer teman yang menggunakan Windows 7 untuk membuat CD Repair Windows 7.
Jika Anda sudah memiliki CD Repair Windows 7 ataupun file image (.iso) System Repair Disc Windows 7, kini saatnya Anda membuat flashdisk sebagai system repair disc Windows 7. Ada 2 tahap yang harus Anda lakukan agar flashdisk Anda bisa digunakan sebagai system repair disc Windows, yaitu membuat flashdisk bootable dengan CMD dan mengcopy isi CD Repair atau file image (.iso) yang telah Anda download di Neosmart.com.
Membuat Flashdisk Bootable
Sebelum mengcopy keseluruhan isi CD Repair Windows 7, Anda mesti membuat flashdisk bootable atau bisa digunakan untuk mem-booting komputer. Untuk itu ikuti langkah-langkah berikut:
  1. Tancapkan USB Flashdisk yang akan Anda gunakan sebagai system repair disc ke komputer. Pastikan flashdisk tersebut tidak berisi data penting karena flashdik akan diformat.
  2. Buka Command Prompt (CMD) dengan mengklik Start » Run. Ketik “cmd” (tanpa tanda kutip) dan tekan Enter. Anda juga bisa mengakses CMD melalui Start » All Programs » Accessories » Command Prompt.
  3. Pada jendela CMD, ketik DISKPART dan tekan Enter. Hasil perintah tadi seperti gambar di bawah.
  4. Hasil Perintah Diskpart
  5. Setelah itu, ketik perintah LIST DISK dan tekan Enter. Perintah ini akan menampilkan daftar disk yang ada di komputer. Kenali yang mana flashdisk Anda dan ingat nomor disknya. Pada komputer saya, flashdisk saya adalah pada Disk 2.
  6. Hasil Perintah List Disk
  7. Selanjutnya, ketik perintah SELECT DISK 2 dan tekan Enter. Ganti DISK 2 dengan nomor disk Anda, misalnya DISK 1 atau DISK 3 dan seterusnya tergantung nomor disk flashdisk Anda pada langkah ke-4 tadi.
  8. Hasil Perintah Select Disk
  9. Berikutnya, ketik perintah-perintah berikut secara berurutan. Tekan Enter setiap Anda selesai mengetik masing-masing perintah.
    CLEAN
    CREATE PARTITION PRIMARY
    SELECT PARTITION 1
    ACTIVE
  10. Hasil Perintah Clean
  11. Selanjutnya, ketik perintah FORMAT FS=NTFS dan tekan Enter. Perintah ini akan memformat flashdisk dengan file system NTFS. Proses ini membutuhkan waktu. Tergantung kapasitas flashdisk. Tunggu hingga proses format selesai (100 percent completed).
  12. Hasil Perintah Format
  13. Setelah proses format selesai, ketik perintah ASSIGN dan tekan Enter. Terakhir ketik perintah EXIT dan tekan Enter untuk keluar dari DISKPART.
  14. Hasil Perintah Assign
Proses pembuatan flashdisk bootable telah selesai. Keseluruhan langkah-langkah tadi bisa Anda lihat pada gambar di bawah ini.
Membuat Flashdisk Bootable Dengan CMD
klik gambar untuk memperbesar

Mengcopy Isi CD Repair atau File Image (.iso)
Setelah flashdisk Anda bootable, kini saatnya mengcopy keseluruhan isi CD Repair Windows 7 atau isi file image (.iso) ke flashdisk. Caranya sangat mudah, cukup copy dan paste saja. Untuk Anda yang mempunyai CD Repair, masukkan CD tersebut ke CD/DVD drive Anda. Buka Windows Explorer dan copy keseluruhan isi CD ke flashdisk. Untuk Anda yang mempunyai file image (.iso) dari system repair disc Windows 7, buka file iso tersebut dengan WinRar. Ekstak file iso tersebut ke sebuah folder. Kemudian copy file hasil ektrak ke flashdisk.
Copy Isi CD
klik gambar untuk memperbesar

Semuanya telah selesai sampai disini. Kini Anda telah memiliki system repair disk Windows 7 dengan menggunakan flaskdisk. Untuk mencobanya, silahkan atur agar komputer Anda boot melalui flashdisk. Setting ini bisa Anda temukan di BIOS. Mengenai bagaimana cara mengatur agar komputer boot dari flashdisk, silahkan baca manual motherboard Anda. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!

Install Windows 7 dari Flashdisk

Install Windows 7 dari FlashdiskBeberapa bulan yang lalu Dunia Komputer membahas mengenai Install Windows XP dari Flashdisk. Pada tutorial komputer tersebut saya menjelaskan cara alternatif install Windows XP jika sebuah komputer tidak memiliki CD/DVD-ROM. Alternatifnya adalah kita mesti melakukan installasi windows dari flashdisk. Namun tidak hanya Windows XP saja yang bisa di install dari flashdisk. Windows 7 pun bisa di install dari flashdisk. Namun ada beberapa syarat agar Anda bisa menginstall Windows 7 dari flashdisk yaitu: sebuah flashdisk dengan kapasitas minimal 4 GB, DVD Instalasi Windows 7 atau boleh berbentuk file iso (image), dan motherboard harus support boot melalui flashdisk.
Jika semua kebutuhan tersebut terpenuhi, format dahulu Flashdisk Anda dengan file system FAT32. Caranya dengan mengklik kanan flashdisk, pilih Format. Pada Jendela Format, pilih FAT32 pada file system, alocation unit size sebesar 4096 bytes, dan berikan tanda pada Quick Format. Kemudian klik Start untuk memulai proses format.
Format Flashdisk
Setelah proses format selesai, kini saatnya Anda melakukan proses copy instalasi Windows 7 ke flashdisk. Langkah-langkah pembuatan flashdisk bootable ini pun tergolong singkat. Tidak seperti pembuatan flashdisk untuk instalasi Windows XP. Langsung saja saya berikan tutorial install Windows 7 melalui flashdisk. Berikut langkah-langkahnya:
  1. Pertama, jika Anda tidak mempunyai instalasi Windows 7 dalam bentuk DVD atau hanya mempunyai file iso saja, Anda mesti mengekstrak file iso tersebut terlebih dahulu.
  2. Untuk mengekstrak file iso tersebut Anda bisa menggunakan bantuan software seperti WinRar atau software Iso Mount juga boleh seperti Nero ImageDrive atau PowerIso.
  3. Jika Anda menggunakan WinRar, ekstrak file iso ke dalam sebuah folder dengan mengklik kanan file iso dan pilih ektrak to. Tentukan folder lokasi ektrak. Dalam contoh ini saya letakkan di “E:\Windows 7″. Tunggu hingga proses ekstak selesai.
  4. Untuk Anda yang mempunyai DVD Installsi, copy seluruh isi DVD Instalasi Windows 7 Anda ke dalam sebuah folder, misalkan lokasi juga sama seperti tadi di “E:\Windows 7″.
  5. Setelah proses ekstrak atau proses copy DVD selesai, kini saatnya kita mencopy instalasi windows 7 ke flashdisk. Untuk itu buka Command Prompt ketik perintah:
    cd /d e:\Windows 7
    dan tekan Enter. Perintah CMD ini berfungsi untuk berpindah ke berpindah ke folder tempat penyimpanan hasil ekstrak yaitu “E:\Windows 7″. Namun jika Anda mengekstaknya ke drive “C:”, misal “C:\Windows 7″ Anda hanya cukup mengetik:
    cd C:\Windows 7.
    dan tekan Enter.
  6. Setelah Anda pindah directory maka selanjutnya ketik:
    xcopy *.* J: /e
    dan tekan Enter. Perintah ini berfungsi untuk mengcopy instalasi Windows 7 ke flashdisk. Huruf J adalah huruf dari flashdisk, sesuaikan dengan drive letter untuk flashdisk Anda.
  7. Apabila perintah Anda benar maka hasil perintah tersebut akan terlihat seperti gambar di bawah. Tunggu hingga proses selesai.
  8. Install windows 7 dari Flashdisk
Apabila proses copy tadi sudah selesai, Anda sudah siap untuk melakukan instalasi Windows 7 dari flashdisk. Restart komputer Anda dan tekan tombol Del atau F1 (tergantung dari motherboard) untuk mengkases setting bios. Pilih Boot Configuration dan set agar komputer boot dari flashdisk. Simpan setting dan keluar dari bios. Apabila langkah-langkah tadi Anda lakukan dengan benar maka setup Windows 7 akan muncul dan Anda bisa melakukan installasi Windows 7 dari flashdisk sama seperti melakukan instalasi dari media DVD. Tutorial ini mungkin bisa Anda lakukan juga pada Windows Vista, namun saya sendiri belum pernah mencobanya.

Kasus - kasus Komputer Cybercrime

Berdasarkan jenis aktifitas yang dilakukannya, cybercrime dapat digolongkan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:

A. Unauthorized Access
Merupakan kejahatan yang terjadi ketika seseorang memasuki atau menyusup ke dalam suatu sistem jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin, atau tanpa sepengetahuan dari pemilik sistem jaringan komputer yang dimasukinya. Probing dan port merupakan contoh kejahatan ini.

B. Illegal Contents
Merupakan kejahatn yang dilakukan dengan memasukkan data atau informasi ke internet tentang suatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum atau menggangu ketertiban umum, contohnya adalah penyebaran pornografi.

C. Penyebaran virus secara sengaja
Penyebaran virus pada umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Sering kali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak menyadari hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.

D. Data Forgery
Kejahatan jenis ini dilakukan dengan tujuan memalsukan data pada dokumen-dokumen penting yang ada di internet. Dokumen-dokumen ini biasanya dimiliki oleh institusi atau lembaga yang memiliki situs berbasis web database.

E. Cyber Espionage, Sabotage, and Extortion
Cyber Espionage merupakan kejahatan yang memanfaatkan jaringan internet untuk melakukan kegiatan mata-mata terhadap pihak lain, dengan memasuki sistem jaringan komputer pihak sasaran. Sabotage and Extortion merupakan jenis kejahatan yang dilakukan dengan membuat gangguan, perusakan atau penghancuran terhadap suatu data, program komputer atau sistem jaringan komputer yang terhubung dengan internet.

F. Cyberstalking
Kejahatan jenis ini dilakukan untuk mengganggu atau melecehkan seseorang dengan memanfaatkan komputer, misalnya menggunakan e-mail dan dilakukan berulang-ulang. Kejahatan tersebut menyerupai teror yang ditujukan kepada seseorang dengan memanfaatkan media internet. Hal itu bisa terjadi karena kemudahan dalam membuat email dengan alamat tertentu tanpa harus menyertakan identitas diri yang sebenarnya.

G. Carding
Carding merupakan kejahatan yang dilakukan untuk mencuri nomor kartu kredit milik orang lain dan digunakan dalam transaksi perdagangan di internet.

H. Hacking dan Cracker
Istilah hacker biasanya mengacu pada seseorang yang punya minat besar untuk mempelajari sistem komputer secara detail dan bagaimana meningkatkan kapabilitasnya. Adapun mereka yang sering melakukan aksi-aksi perusakan di internet lazimnya disebut cracker. Boleh dibilang cracker ini sebenarnya adalah hacker yang yang memanfaatkan kemampuannya untuk hal-hal yang negatif. Aktivitas cracking di internet memiliki lingkup yang sangat luas, mulai dari pembajakan account milik orang lain, pembajakan situs web, probing, menyebarkan virus, hingga pelumpuhan target sasaran. Tindakan yang terakhir disebut sebagai DoS (Denial Of Service). Dos attack merupakan serangan yang bertujuan melumpuhkan target (hang, crash) sehingga tidak dapat memberikan layanan.

I. Cybersquatting and Typosquatting
Cybersquatting merupakan kejahatan yang dilakukan dengan mendaftarkan domain nama perusahaan orang lain dan kemudian berusaha menjualnya kepada perusahaan tersebut dengan harga yang lebih mahal. Adapun typosquatting adalah kejahatan dengan membuat domain plesetan yaitu domain yang mirip dengan nama domain orang lain. Nama tersebut merupakan nama domain saingan perusahaan.

J. Hijacking
Hijacking merupakan kejahatan melakukan pembajakan hasil karya orang lain. Yang paling sering terjadi adalah Software Piracy (pembajakan perangkat lunak).

K. Cyber Terorism
Suatu tindakan cybercrime termasuk cyber terorism jika mengancam pemerintah atau warganegara, termasuk cracking ke situs pemerintah atau militer. Beberapa contoh kasus Cyber Terorism sebagai berikut :
• Ramzi Yousef, dalang penyerangan pertama ke gedung WTC, diketahui menyimpan detail serangan dalam file yang di enkripsi di laptopnya.
• Osama Bin Laden diketahui menggunakan steganography untuk komunikasi jaringannya.
• Suatu website yang dinamai Club Hacker Muslim diketahui menuliskan daftar tip untuk melakukan hacking ke Pentagon.
• Seorang hacker yang menyebut dirinya sebagai DoktorNuker diketahui telah kurang lebih lima tahun melakukan defacing atau mengubah isi halaman web dengan propaganda anti-American, anti-Israel dan pro-Bin Laden.

Sumber: http://irmarr.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11611/Modus+Kejahatan+dalam+TI.doc

Jumat, 24 September 2010

Membatasi Bandwidth Tanpa Software

Sharing koneksi internet atau Internet Connection Sharing adalah hal lazim dilakukan sekarang ini. Namun membagi koneksi internet ke beberapa komputer jelas menurunkan bandwidth yang kita terima dari Internet Service Provider (ISP) jika beberapa user secara bersamaan mengakses internet. Apalagi jika seorang user sedang mendownload file yang cukup besar. Misalkan sebuah film berdurasi 2 jam yang besarnya kira-kira 1 GB. Coba bayangkan jika satu koneksi internet kita bagi ke 10 PC dan semua pengguna PC tersebut sedang mendownload file yang besarnya 1 GB bisa lemot koneksi internet kita. Untuk itu, saya rasa perlu jika Anda membatasi bandwith koneksi internet pada setiap komputer.
Untuk membatasi bandwith koneksi internet, lazimnya kita menggunakan sebuah software bandwidth management yang mungkin tidak gratis dan berharga cukup mahal. Namun ada sebuah cara membatasi bandwidth koneksi internet sebuah komputer tanpa menggunakan software pada sebuah jaringan lokal (LAN) kita. Langkah-langkah yang kita gunakan hampir sama dengan cara mempercepat koneksi internet yang pernah saya tulis sebelumnya. Namun, ada sedikit perbedaan. Berikut langkah-langkahnya:
  1. Klik Start »» Run dan ketik “gpedit.msc” (tanpa tanda kutip) dan tekan Enter.
  2. Pada jendela sisi sebelah kiri pilih Computer Configuration »» Administrative Template »» Network »» Qos Packet Scheduler.
  3. QosPacketScheduler untuk membatasi bandwidth
  4. Kemudian di sisi jendela sebelah kanan double click Limit Reservable Bandwidth
  5. Opsi Limit Reservable Bandwidth
  6. Pada jendela Limit Reservable Bandwidth tandai option Enable dan set Bandwidth limit menjadi 50 % atau nilai yang Anda inginkan. Semakin besar nilai yang Anda set maka semakin kecil bandwidth yang bisa digunakan komputer tersebut.
  7. Set limit reservable bandwidth untuk membatasi bandwidht
  8. Setelah seting Anda anggap sesuai click tombol OK dan tutup jendela Group Policy.
Agar setingan berpengaruh restart komputer. Kemudian cobalah untuk melakukan test terhadap kecepatan koneksi internet pada komputer tersebut. Jika Anda rasa masih cepat atau terlalu lambat, rubahlah setingan dengan mengikuti langkah-langkah tadi. Kemudian rubah nilai pada Bandwidth Limit menjadi lebih besar atau kecil tergantung dari kecepatan yang Anda inginkan. Setelah setingan Anda anggap pas. Barulah set komputer-komputer lainnya pada jaringan dengan seting yang sama atau seting yang berbeda pada Bandwidth Limit. Tentu saja dengan langkah-langkah yang sama seperti seting diatas.
Demikian sebuah cara membatasi bandwidth koneksi internet tanpa menggunakan software. Memang kurang efisien karena mesti menset satu-persatu komputer terutama pada jaringan yang besar. Namun pada jaringan skala kecil yang hanya terdiri dari 5-10 komputer saya rasa tidak cukup berat dilakukan. Lumayan untuk mengirit uang belanja software. Selamat mencoba!
VN:F [1.9.4_1102]

Membuat Jaringan (LAN) dengan 2 Komputer

Jariangan LANSudah lama juga ya Dunia Komputer tidak membahas tentang jaringan, setelah dulu pernah sedikit membahas tentang jaringan di artikel Dial-Up dengan Cepat atau Cara mengetahui IP Address. Namun, Dunia Komputer belum pernah membahas tentang cara membuat atau mengkonfigurasi jaringan lokal. Kebetulan, ada seorang sahabat yang menanyakan cara membuat dan mengkonfigurasi jaringan (LAN), maka saya buat saja tutorial ini.
Pada artikel ini, saya akan membahas mengenai cara membuat jaringan (LAN) kecil dengan 2 komputer dengan menggunakan kabel UTP. Untuk itu yang perlu Anda persiapkan adalah kabel UTP dan Jack RJ-45 yang sudah terpasang serta Network card pada masing-masing komputer. Biasanya komputer sekarang sudah dilengkapi dengan Lan Card pada motherboard komputer tersebut. Jika tidak ada Anda bisa membelinya di toko komputer bersama dengan kabel UTP dan Jack RJ-45.
Jika hanya menghubungkan 2 komputer, Anda tidak memerlukan sebuah hub atau switch. Namun, konfigurasi kabelnya yang sedikit berbeda. Jika Anda membuat jaringan untuk 2 komputer tanpa menggunakan hub atau switch, konfigurasi kebal yang digunakan adalah kabel Cross. Sebaliknya jika mengggunakan sebuah hub atau switch, untuk membuat jaringan lebih dari 2 komputer maka konfigurasi kabel yang digunakan adalah kabel Straight. (Silahkan baca Cara Memasang Kabel UTP Tipe Straight dan Cross)
Ok langsung saja saya bahas mengenai cara membuat jaringan (Lan) untuk menghubungkan 2 komputer. Beriikut langkah-langkahnya:
  1. Colokkan kabel UTP yang sudah dikonfigurasi dengan kabel cross ke port LAN card komputer pertama Anda.
  2. Jika Anda menggunakan Windows XP,buka Control Panel »» Network and Internet Connections »» Network Connections.
  3. Jika Menngunakan Windows 7 atau Vista, buka Control Panel. Pada icon Network and Internet, klik tulisan View Networks Status and Task.
  4. Network status
  5. Selanjutnya akan muncul jendela Networks and Sharing Center. Pada sisi sebelah kiri jendela ini, klik tulisan Change Adapter Setting
  6. Setting LAN Card
  7. Klik kanan pada Networkd Card Anda dan pilih properties.
  8. Konfigurasi LAN Card
  9. Pada jendela Local Area Connection Properties, pilih Internet Protocol (TCP/IP) pada Windows XP atau Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) pada Windows 7 dan Vista. Kemudian klik tombol properties.
  10. LAN Properties
  11. Pada jendela properties yang muncul, pilih opsi Use the followinf IP Address dan isikan dengan 192.168.0.1 pada IP Adrees, 255.255.255.0 pada Subnetmask. Input yang tersisa bisa Anda kosongkan.
  12. Set IP Address
  13. Klik OK untuk menyimpan setting dan klik tombol OK juga pada Local Area Connection Properties
Selanjutnya agar kedua komputer tersebut bisa berhubungan, maka Workgroup dari komputer-komputer tersebut haruslah sama. Untuk itu, berikanlah nama Workgroup yang sama pada kedua komputer tersebut. Caranya sebagai berikut:
  1. Untuk pengguna Windows XP, bukalah system Properties dengan mengklik kanan icon My Computer dan pilih properties. Anda juga menekan tombol kombinasi keyboard Win + Break.
  2. Bagi Anda pengguna windows 7, caranya sedikit sama yaitu buka system properties dengan cara seperti pada windows XP. Pada jendela yang muncul klik tulisan Change Setting pada bagian Computer name, domain, and workgroup setting.
  3. Rubah nama computer
  4. Pada jendela System Properties, baik Windows XP, Vista ataupun Windows 7, klik tombol Change.
  5. System properties
  6. Di jendela berikutnya berikan nama untuk komputer 1 dengan nama yang diinginkan. Misalkan DK-1. Dan berikan nama dari workgroup Anda. Contonya Dunia Komputer.
  7. Nama computer
  8. Klik OK dan klik OK juga pada jendela System Properties.
Agar perubahan yang baru Anda lakukan berpengaruh pada system maka diperlukan proses restart. Untuk itu retart komputer Anda. Lakukanlah langkah-langkah yang sama dengan diatas untuk melakukan konfigurasi Network Card dan merubah nama komputer serta workgroup pada komputer kedua. Namun, bedanya pada komputer 2, IP address yang diberikan adalah 192.168.0.2. Subnetmask sama yaitu 255.255.255.0. Sedangkan Nama komputer harus berbeda. Misalkan berikan nama DK-2. Namun, workgroup haruslah sama.
Untuk mengetahui apakah kedua komputer tersebut sudah terhubung lakukanlanh ping dari komputer 1 ke komputer 2 atau sebaliknya. Caranya sebagia berikut:
  1. Buka Command Prompt dengan menekan tombol keyboard Win + R.
  2. Pada CMD ketik perintah “ping IP Address”. Ip Addrees diisi dengan IP komputer yang ingin di ping. Jika Anda melakukan ping dari komputer 1, maka IP address diisi dengan IP komputer 2. Begitu juga sebaliknya. Contoh perintah ping dari komputer 1 ke komputer 2:
    ping 192.168.0.2
  3. Jika koneksi antar kedua komputer tersebut berhasil maka hasilnya akan seperti ini:
    Pinging 192.168.0.2 with 32 bytes of data:
    Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
    Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
    Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
    Reply from 192.168.0.2: bytes=32 time<1ms TTL=128
    Ping statistics for 192.168.0.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 4, Lost = 0 (0% loss),
    Approximate round trip times in milli-seconds:
    Minimum = 0ms, Maximum = 0ms, Average = 0ms
  4. Jika hasilnya seperti ini:
    Pinging 192.168.0.2 with 32 bytes of data:
    Request time out
    Request time out
    Request time out
    Request time out
    Ping statistics for 192.168.0.2:
    Packets: Sent = 4, Received = 0, Lost = 4 (100% loss)
    Berarti kedua komputer tersebut belum terkoneksi. Cobalah memeriksa apakah kabel sudah terhubung dengan benar atau mungkin saja ada kabel yang putus.
Jika semuanya sudah beres dan hasil ping sudah bagus, ini artinya Anda berhasil mengubungkan 2 komputer tersebut.